Mitos Kutukan Raja di Kaltim

Ngomongin Wisata Seo Sadau yang ngomonging tentang Kalimantan Timur, hari ini tiba-tiba terinta dengan sebuah mitos yang pernah saya dengar dari sejumlah warga yang ada di Kalimantan, baik Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat maupun Kalimantan Selatan.

Mitos itu adalah Mitos Kutukan Raja Kaltim yang sudah menjadi buah bibir ntah ya kalo di Kaltim, tapi Mitos Kutukan Raja di Kaltim ini jelas sudah terkenal khususnya bagi warga Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Apa sih mitosnya?

Gini ceritanya... Seperti kita ketahui bersama (ce..ile kayak pidato aja!) Kaltim memang terkenal sebagai daerah yang "Kaya" baik dari sektor industri maupun sumber daya alam lainnya. Saking "kaya"nya makanya sekolah di Provinsi ini juga konon sudah jauh-jauh hari digratiskan oleh Pemerintah Daerah setempat.

Kekayaan Provinsi Kaltim ini tentu memikat pendatang dari daerah lain untuk turut mengadu nasib di wilayah yang pernah menjadi incaran penjajah Jepang pada zaman dahulu. Pendatang yang saya sebutkan di sini tentu tidak hanya dari luar Kalimantan tapi juga dari provinsi tetangga Kaltim sendiri yakni Kalsel, Kalteng dan Kalbar.

Karena ini hanya membahas mengenai mitos jadi "konon" lagi, sebagian besar diantara mereka yang mengadu nasib di Kaltim memang memiliki kecenderungan "berhasil" setidaknya untuk hidup yang lebih layak, TAPI mitos yang beredar menyebutkan bahwa kekayaan yang berhasil kita kumpulkan itu harus memiliki syarat yakni harus tinggal menetap dan menjadi warga di Kaltim, karena segala hasil jerih payah atau kekayaan kita itu tidak akan bisa bertahan lama jika kita menggunakan atau membawanya keluar dari wilayah ini. Semu itu "katanya" sih karena kutukan dari salah satu Raja di Kaltim.

Sekali lagi, ini kan cuma mitos jadi masing-masing pihak boleh berpendapat. Lagipula Mitos kutukan Raja di Kaltim ini cuma sekedar pelengkap tulisan Isen Mulang saja selama berlangsungnya kontes Wisata Seo Sadau