Cindy Berharap Jadi CPNS di Tahun 2011-2012 - Cindy begitu tegar melepas kepergian Angga, meskipun matanya yang indah yang kerapkali dikecup Angga lembut tak mampu menyimpan kristal-kristal yang tergenang dipelupuknya. Papa mama Angga terlihat merangkul adik Angga yang menangis terisak-isak karena cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012.
Didasar hati kedua suami istri ini ada perasaan “haru” yang terselingkuh. Mereka sekeluarga mengenal Cindy yang lembut, Cindy yang penuh kasih. Bahkan Lidya dan Linda sangat akrab dengan gadis itu.Sementara itu cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012 papa mama Cindy hanya bisa menatap getir kearah anak gadisnya yang semata wayang itu. Diam-diam cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012 mereka menghapus butiran airmata yang mengalir dipipi.
“Koko, berangkatlah bersama cintaku….!” Ucap Cindy terisak. Ditatapnya wajah kekasihnya lekat-lekat. Angga menggenggam erat jemari tangan gadis itu disaksikan kedua orang tua mereka, disaksikan Lidya dan Linda, disaksikan angin yang bertiup rawan, disaksikan pelangi yang diam-diam mengintip dibalik cakrawala cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012, Angga memeluk sang kekasih. Diciumnya penuh kasih kedua mata Cindy yang semakin basah.
“Aku, sangat men…cin. Tai, mu Dy” bisik Angga terbata. “Aku pun mencintaimu Ko, dan akan kujaga cinta ini, sampai engkau kembali.” Bisik Cindy menahan haru.
Dan bertolaklah Angga. Bertolaklah separuh hati Cindy. Dan tertinggallah sebagian sukma Angga. Diiringi gemerciknya suara ombak yang menerpa batu karang, diiringi jatuhnya airmata kebumi.
Cindy masih terbuai dalam lamunan yang dalam. Perlahan-lahan sang surya mulai tenggelam. Senja kini kian menua. Namun pelangi masih terlihat, meskipun agak buram. Angin laut yang menampar ombak terdengar seperti simpony indah, Cindy baru tersadar manakala batu karang yang didudukinya basah akibat air yang semakin tinggi. Sekali lagi sebelum cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012 ia beranjak pergi, bibirnya yang tipis berbisik lirih, “Koko, aku masih setia menunggu, dua tahun ini berlalu, oh pantai sampaikan salam rinduku ini, padanya!”.
Cindy melangkah pelan meninggalkan pantai yang menjadi saksi kesetiannya, yang pernah menulis dibatu-batu karangnya kisah kasihnya yang teramat indah. Kerinduan pastilah akan terobati wahai sang juwita, bisik pelangi seakan-akan berbicara. Dan Cindy sekali lagi tersenyum mesra dalam penantiannya yang tak kunjung reda atas nama cinta dan pengharapan cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012.
Dan ketika itu pula seorang lelaki muda, Angga, menatap rindu dari kejauhan siluet kekasihnya, yang tercipta dari kekuatan batinnya yang dipenuhi cahaya kasih mendalam. Malampun sempurna bertirai diri cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012, dua hati mesra merindu di buai kasih seputih melati.
Didasar hati kedua suami istri ini ada perasaan “haru” yang terselingkuh. Mereka sekeluarga mengenal Cindy yang lembut, Cindy yang penuh kasih. Bahkan Lidya dan Linda sangat akrab dengan gadis itu.Sementara itu cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012 papa mama Cindy hanya bisa menatap getir kearah anak gadisnya yang semata wayang itu. Diam-diam cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012 mereka menghapus butiran airmata yang mengalir dipipi.
“Koko, berangkatlah bersama cintaku….!” Ucap Cindy terisak. Ditatapnya wajah kekasihnya lekat-lekat. Angga menggenggam erat jemari tangan gadis itu disaksikan kedua orang tua mereka, disaksikan Lidya dan Linda, disaksikan angin yang bertiup rawan, disaksikan pelangi yang diam-diam mengintip dibalik cakrawala cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012, Angga memeluk sang kekasih. Diciumnya penuh kasih kedua mata Cindy yang semakin basah.
“Aku, sangat men…cin. Tai, mu Dy” bisik Angga terbata. “Aku pun mencintaimu Ko, dan akan kujaga cinta ini, sampai engkau kembali.” Bisik Cindy menahan haru.
Dan bertolaklah Angga. Bertolaklah separuh hati Cindy. Dan tertinggallah sebagian sukma Angga. Diiringi gemerciknya suara ombak yang menerpa batu karang, diiringi jatuhnya airmata kebumi.
Cindy masih terbuai dalam lamunan yang dalam. Perlahan-lahan sang surya mulai tenggelam. Senja kini kian menua. Namun pelangi masih terlihat, meskipun agak buram. Angin laut yang menampar ombak terdengar seperti simpony indah, Cindy baru tersadar manakala batu karang yang didudukinya basah akibat air yang semakin tinggi. Sekali lagi sebelum cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012 ia beranjak pergi, bibirnya yang tipis berbisik lirih, “Koko, aku masih setia menunggu, dua tahun ini berlalu, oh pantai sampaikan salam rinduku ini, padanya!”.
Cindy melangkah pelan meninggalkan pantai yang menjadi saksi kesetiannya, yang pernah menulis dibatu-batu karangnya kisah kasihnya yang teramat indah. Kerinduan pastilah akan terobati wahai sang juwita, bisik pelangi seakan-akan berbicara. Dan Cindy sekali lagi tersenyum mesra dalam penantiannya yang tak kunjung reda atas nama cinta dan pengharapan cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012.
Dan ketika itu pula seorang lelaki muda, Angga, menatap rindu dari kejauhan siluet kekasihnya, yang tercipta dari kekuatan batinnya yang dipenuhi cahaya kasih mendalam. Malampun sempurna bertirai diri cindy berharap jadi cpns di tahun 2011-2012, dua hati mesra merindu di buai kasih seputih melati.
0 komentar:
Posting Komentar